Tugas 11 Contoh Penerapan Diagram Simpal Kausal (CLD) Oleh: Pandu (2103015025)
Contoh Penerapan Diagram
Simpal Kausal (CLD)
Berdasarkan jurnal (Kholil M., 2007) dapat dipelajari
penggunaan diagram Simpal Kausal untuk menghubungkan antara variabel variabel
yang membentuk model dalam sistem perikanan. Dasar pembuatan model mental yang
direpresentasikan dalam bentuk diagram simpal kausal ini adalah kondisi nyata
keadaan perikanan yang ada di Kabupaten Konawe Selatan.
Dari diagram simpal kausal (CLD) kondisi perikanan yang ada
di Kabupaten Konawe Selatan yang telah dibuat, maka model sistem perikanan
Kabupaten Konawea Selatan dibagi menjadi 4 Sub Sistem, Yaitu :
- Sub
Sistem Pasar
- Sub
Sistem Konsumsi
- Sub
Sistem Jumlah Tangkapan
- Sub
Sistem SDM
Sub Model Pasar/Penjualan
Sub model pasar yang terdiri dari Stock (Level) dan Flow
(Aliran) atau sebelumnya disebut Rate konsumen rumah tangga yang dipengaruhi
oleh jumlah konsumen rumah tangga, dan jumlah tangkapan, industri pengolahan
dan regulasi dari Pemda Kabupaten Konawea. Pada sub model Pasar ini penulis
membatasi hanya pada hasil perikanan yang berupa hasil tangkapan dilaut, tidak
termasuk budidaya perikanan yang lain.
Pasar akan meningkat dipengaruhi oleh laju konsumsi.
Besarnya laju konsumsi dipengaruhi oleh besarnya konsumen rumah tangga dan
besarnya permintaan industri pengolahan ikan. Besar pasar sektor Perikanan ini
akan menjadikan pendapatan asli (PAD)daerah meningkat lewat restribusi/pajak
yang dibebankan pada hasil penjualan. Sejalan dengan hal tersebut diatas akan
meningkat pula Produk Domestik Bruto daerah tersebut (PDRB). Lihat gambar 2.3
Model Sub Sistem Pasar dibawah ini.
Sub Model Konsumen Rumah Tangga
Sub Model Konsumen Rumah Tangga (ikan) dibangun dari Stock
Konsumen Rumah Tangga yang jumlahnya dipengaruhi oleh aliran atau Flow laju
konsumen RT yang besarnya tergantung dari jumlah Rumah Tangga, dan harga ikan.
Sub Model Jumlah Tangkapan
Sub Sistem Jumlah tangkapan menggambarkan bahwa jumlah
tangkapan sebagai Stock (Level) dipengaruhi oleh laju penangkapan ikan yang
merupakan Flow (Aliran) Laju penangkapan ikan dipengaruhi oleh potensi
kelautan, alat tangkap, sumber daya manusia yang kompeten. Sementara jumlah
tangkapan akan mempengaruhi industri pengolahan ikan.
Sub Model SDM
Sub sistem populasi penduduk menggambarkan jumlah penduduk
di Kabupaten Konawea Selatan yang lahir dan meninggal . Untuk memudahkan
perhitungan sub model ini menggunakan data langsung yang terdiri dari rata-rata
bertambahnya kelahiran dan kematian per tahun atau disebut sebagai fraksi
kelahiran dan kematian.
Jumlah penduduk dipengaruhi pula oleh imigrasi dan emigrasi.
Emigrasi penduduk terjadi karena kesulitan mendapatkan penghasilan yang layak
.Selain Emigrasi adapula penduduk yang datang dan menetap Kabupaten Konawea
Selatan. Karena merupakan Kota Kabupaten baru banyak pekerja pendatang yang
menetap dan menjadi penduduk permanen di wilayah ini.
Soal & Jawaban :
1. Soal: Bagaimana diagram Simpal Kausal (CLD) dapat
membantu memodelkan sistem perikanan di Kabupaten Konawe Selatan?
Jawaban: Diagram Simpal Kausal membantu
menghubungkan variabel-variabel yang membentuk model mental dalam sistem
perikanan, menciptakan representasi visual kondisi nyata perikanan di wilayah
tersebut.
2. Soal: Apa saja empat subsistem utama yang dibahas
dalam kondisi perikanan Kabupaten Konawe Selatan?
Jawaban: Sub Sistem Pasar, Sub Sistem Konsumsi, Sub
Sistem Jumlah Tangkapan, dan Sub Sistem SDM.
3. Soal: Jelaskan fokus dari Sub model
Pasar/Penjualan dalam diagram Simpal Kausal (CLD)?
Jawaban: Sub model Pasar/Penjualan berfokus pada
hubungan antara Rate konsumen rumah tangga dengan variabel seperti jumlah
konsumen rumah tangga, jumlah tangkapan, industri pengolahan, dan regulasi
Pemda Kabupaten Konawe Selatan.
4. Soal: Apa yang dimaksud dengan Sub Model Konsumen
Rumah Tangga?
Jawaban: Sub Model Konsumen Rumah Tangga memiliki
elemen Stock Konsumen Rumah Tangga yang dipengaruhi oleh Flow laju konsumen
Rumah Tangga, yang ditentukan oleh jumlah Rumah Tangga dan harga ikan.
5. Soal: Bagaimana Sub Sistem Jumlah Tangkapan
mempengaruhi jumlah tangkapan dalam sistem perikanan?
Jawaban: Sub Sistem Jumlah Tangkapan menyatakan
bahwa jumlah tangkapan (Stock) dipengaruhi oleh laju penangkapan ikan (Flow),
yang ditentukan oleh potensi kelautan, alat tangkap, dan sumber daya manusia.
Jumlah tangkapan juga berdampak pada industri pengolahan ikan.
6. Bagaimana Diagram Simpul Kausal digunakan dalam
konteks bisnis untuk meningkatkan efisiensi operasional?
Jawaban: Dalam bisnis, diagram ini membantu
mengidentifikasi faktor-faktor yang memengaruhi kinerja operasional,
memperlihatkan bagaimana perubahan di satu area dapat memengaruhi yang lain,
dan memungkinkan untuk mengambil tindakan perbaikan atau peningkatan yang
sesuai.
7. Sebutkan beberapa langkah penting dalam membuat
Diagram Simpul Kausal yang efektif.
Jawaban: Langkah-langkahnya meliputi identifikasi
variabel kunci, menentukan hubungan sebab-akibat, mengorganisir simpul dan
hubungannya secara logis, dan memastikan representasi visual yang jelas dan
mudah dipahami.
8. Bagaimana Diagram Simpul Kausal dapat membantu
dalam pengembangan strategi pemasaran suatu produk?
Jawaban: Diagram tersebut dapat membantu
mengidentifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi penerimaan pasar terhadap
produk, menyoroti hubungan antara kualitas produk, promosi, dan preferensi
konsumen, serta membantu dalam perencanaan strategi pemasaran yang lebih
terfokus.
9. Apakah perbedaan utama antara Diagram Simpul
Kausal dan Analisis Sebab-Akibat?
Jawaban: Meskipun mirip, perbedaan utamanya adalah
bahwa Diagram Simpul Kausal menggunakan representasi visual berupa simpul dan
panah untuk menunjukkan hubungan antara variabel, sementara Analisis
Sebab-Akibat cenderung lebih berfokus pada urutan kejadian kronologis.
10. Bagaimana Diagram Simpul Kausal dapat diterapkan
dalam konteks sosial atau politik untuk memahami kompleksitas masalah-masalah
yang ada?
Jawaban: Dalam konteks sosial atau politik, diagram
ini dapat membantu menguraikan berbagai faktor yang mempengaruhi isu-isu
seperti kemiskinan, ketimpangan sosial, atau kebijakan publik, memungkinkan
untuk merencanakan intervensi atau kebijakan yang lebih terarah.
Komentar
Posting Komentar